LAYARSULTRA.COM, KONSEL – Disebabkan tidak adanya transparansi dalam pengelolaan lahan plasma, puluhan massa yang tergabung dalam Forum Aliansi Masyarakat Pemilik Plasma melakukan demo di depan Kantor Kecamatan Lainea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (11/1/2021).
Korlap aksi, Hamrin mengungkapkan bahwa sejak tahun 2016 hingga saat ini, sistem pengelolaan lahan plasma PT. Merbau Jaya Indah Raya dinilai tidak transparan yang dikelola oleh seorang oknum dengan mengatasnamakan Koperasi Sawit Mandiri.
“Kami dari masyarakat pemilik plasma meminta kejelasan terkait legalitas kepengurusan koperasi tersebut, jangan melakukan pemungutan data dan pembuatan rekening tanpa persetujuan dari pemilik plasma,” ucap Hamrin dalam orasinya.
Hamrin menambahkan bahwa sejak pembebasan lahan yang telah dilakukan oleh PT. Merbau Jaya pada tahun 2008 silam ternyata tidak ada kejelasan pembayarannya hingga sekarang.
“Oleh karena itu, kami meminta kepada Pemerintah Kecamatan Lainea untuk segera memanggil pimpinan PT. Merbau Jaya guna memberikan penjelasan terkait pengelolaan plasma tersebut serta kejelasan untuk pembayaran plasma,” nya.
Selain itu, Hamrin juga mempertanyakan tentang BAP jual beli lahan yang sampai saat ini belum juga diberikan oleh pihak perusahaan perkebunan sawit itu, padahal pihak perusahaan telah menjanjikannya sejak dilakukan pembebasan lahan.
“Seperti tuntutan kami sebelumnya, sampai saat ini pemberian BAP jual beli lahan kami belum dipenuhi sejak pembebasan lahan, dan kami meminta agar BAP tersebut segera diberikan, baik kepada pihak pemerintah desa maupun kecamatan sebagai arsip,” sebutnya.
“Karna ada beberapa oknum entah dari mana asal tanahnya memiliki plasma yang sangat luas,” bebernya.
Dan massa aksi pun menegaskan akan menutup lahan plasma serta tidak dibolehkan ada kegiatan apapun didalamnya sebelum tuntutan mereka terpenuhi.
Sementara itu, Camat Lainea Masruddin, bersama pihak Kepolisian Resor (Polres) Konsel meminta kepada massa aksi agar tidak melakukan pemboikotan lahan plasma tersebut.
“Kami meminta sampai minggu keempat bulan ini dan akan menjadwalkan pertemuan bersama masyarakat pemilik lahan plasma dengan pihak PT. Merbau Jaya termasuk juga pihak Koperasi Sawit Mandiri,” ungkapnya.
Editor : Agus 1069