Pemerhati Keadilan Sultra Mengutuk Tindakan Kekerasan Oknum Polisi Saat Pengamanan Demo di BLK Kendari

Aldo Zhafar saat melakukan orasi di depan Kantor BLK Kendari pada Kamis kemarin

LAYARSULTRA.COM, KENDARI – Pemerhati Keadilan Sulawesi Tenggara (PK Sultra) sangat mengutuk atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi saat mengamankan jalannya aksi demonstrasi di depan Kantor Balai Latihan Kerja (BLK) pada Kamis kemarin (18/3/2021).

Aksi demonstrasi yang digelar oleh Pemerhati Keadilan Sultra tersebut berujung bentrok antara massa aksi dengan oknum anggota kepolisian, hingga salah seorang pendemo terkapar setelah menjadi bulan-bulanan oleh oknum polisi.

Aldo Zhafar selaku jenderal lapangan sangat mengecam dan mengutuk keras atas adanya tindakan penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum kepolisian. Ia menilai bahwa tindakan represif yang dilakukan oleh oknum kepolisian ini merupakan perbuatan melanggar hukum terkait Hak Asasi Manusia (HAM) dan meminta kepada pihak terkait untuk bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

“Tindakan represif yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap para demonstran adalah bagian dari perbuatan melanggar hukum, terkait Hak Asasi Manusia (HAM). Olehnya itu, Kapolda Sultra dan Kapolres Kendari harus bertanggungjawab atas kasus kekerasan ini,” kata Aldo, Jumat (19/3/2021).

Aldo juga menyayangkan dengan adanya tindakan diluar dari tanggungjawab dan tupoksi pihak keamanan dalam menangani demonstrasi sampai terjadinya bentrokan dan penganiayaan terhadap massa aksi. Atas kejadian tersebut, Aldo meminta kepada Kapolda Sultra untuk mencopot Kapolres Kendari dari jabatannya atas atas kelalaiannya dalam mengontrol anggotanya.

Baca Juga :  Hearing di DPRD Sultra, KMP MPL Konsel Tetap Tegas Tolak PT Asmindo Gunakan Jalan Umum untuk Hauling

“Saya selaku jendral lapangan aksi PK Sultra sangat menyayangkan dan mengutuk keras atas tindakan represif yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap para massa aksi. Tidak ada alasan untuk mentolerir tindakan represif tersebut. Untuk itu, saya meminta kepada Kapolda Sultra untuk mencopot Kapolres Kendari atas kelalaian dalam mengontrol anggotanya saat mengamankan jalannya aksi demonstrasi dan sekaligus memberikan sanksi pidana terhadap oknum polisi yang telah melakukan penganiayaan,” imbuh Aldo.

Perlu diketahui bahwa aksi demontrasi tersebut digelar oleh PK Sultra untuk mempertanyakan kepada pihak BLK Kendari terkait adanya dugaan penyalahgunaan atau permainan tender (lelang) pada paket pekerjaan pembangunan workshop las dan workshop otomotif.

Adapun pernyataan sikap dari PK Sultra waktu itu adalah meminta Pokja dan Pimpinan BLK Kendari untuk membatalkan pemenang tender (lelang) pekerjaan workshop las dan workshop otomotif dan meminta kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan selaku pembina BLK Kendari untuk mencopot Kepala BLK Kendari karena telah menunjuk Pokja yang tidak memahami aturan dalam menetapkan persyaratan tender dan sangat merugikan negara.

Reporter : Muh. Ainul
Editor : Agus 734

Baca Juga :  Proyek Ruang Isoman di RS Bahteramas Kendari Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Ampuh Sultra Minta APH Lakukan Penyelidikan

BACA JUGA :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *