Koltim  

Saat Hadiri Prosesi Adat Mosehe, Plt Bupati Koltim Harapkan Kedamaian di Bumi Latamoro

Plt Bupati Koltim Hj. Andi Merya Nur saat mengikuti prosesi adat Mosehe

LAYARSULTRA.COM, KOLTIM – Dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) yang ke-VIII, Tamalaki Wonua Mekongga bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Koltim menggelar prosesi adat Mosehe di lapangan Lalingato, Kamis (8/4/2021).

Sejarah adat Mosehe Wonua sendiri telah ada sejak beberapa abad yang lalu saat Kerajaan Mekongga masih berjaya di daratan Jazirah Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dahulu kala, tradisi ini sering diselenggarakan saat terjadi peperangan diantara dua kerajaan sehingga untuk mensucikan situasi atau semua dosa dari pertikaian dan dendam tersebut, maka raja di Mekongga melakukan upacara dan ritual Mosehe Wonua.

Tradisi ini terus dipertahankan hingga masyarakat suku Mekongga yang masih bertahan menjadi masyarakat modern sampai seperti sekarang ini.

Dan untuk prosesi adat Mosehe yang dilakukan oleh Tamalaki Wonua Mekongga bekerjasama dengan Pemda Koltim ini dilakukan, selain untuk menyambut HUT Kabupaten Koltim juga diharapkan dapat menjadi penyejuk dan pemersatu bagi masyarakat Kabupaten Koltim usai pesta demokrasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada Desember 2020 lalu.

Baca Juga :  Sejak Dini Anak Didik TK Handayani Tababu Diajarkan Gemar Membaca Buku

Plt Bupati Koltim Andi Merya Nur saat memberikan sambutan dalam prosesi Mosehe tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak luput dari peran dan kontribusi almarhum Bupati Koltim Samsul Bahri Madjid.

“Sebab saat terbentuknya panggung utama tempat kegiatan ritual dilaksanakan ini merupakan persetujuan dari almarhum Bupati Koltim,” ungkap Andi Merya.

Dengan dilakukannya prosesi Mosehe ini, Plt Bupati mengharapkan agar dapat menjadi penyejuk terciptanya kedamaian di bumi Latamoro ini seperti sejuknya pohon pisang dan sagu.

“Semoga kegiatan Mosehe ini dapat menciptakan suasana di Kabupaten Koltim yang dingin seperti pohon pisang dan adem seperti pohon sagu sehingga dapat tercipta Kolaka Timur yang damai dan bermartabat,” tutupnya.

Reporter : Agus 1001

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *