Konsel  

Wabup Rasyid Tekankan Pengawasan Dalam Penyaluran Pupuk Subsidi Agar Tepat Sasaran

Wakil Bupati Rasyid saat membuka kegiatan sosialisasi pupuk bersubsidi

LAYARSULTRA.COM, KONSEL – Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel) Rasyid, S.Sos., M.Si., didampingi Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Hidayatullah membuka kegiatan sosialisasi dan pengawasan pupuk bersubsidi, bertempat di Hotel Green Potoro Andoolo, Selasa (25/5/2021).

Wabup Rasyid mengatakan bahwa dalam rangka mendorong produktifitas dan kualitas hasil pertanian, dibutuhkan penerapan teknologi budidaya secara tepat dengan penggunaan sarana produksi sesuai dengan teknologi yang direkomendasikan di masing-masing wilayah.

“Salah satu komponen utama dalam peningkatan produksi tersebut adalah ketersediaan pupuk,” kata Rasyid.

Berdasarkan data yang ada, produktifitas padi sawah di Kabupaten Konsel sebagai komoditas penggunaan pupuk terbesar hanya mencapai rata-rata 4,1 ton/ha, begitupun komoditas perkebunan dan holtikultura lainnya, masih jauh dari harapan.

Untuk itu, Rasyid berharap sosialisasi pupuk bersubsidi yang merupakan bantuan pemerintah ini bisa mendorong distribusi dan pemanfaatannya lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan produktifitas hasil pertanian, perkebunan maupun hortikultura di wilayah Kabupaten Konawe Selatan.

Di hadapan peserta sosialisasi yang terdiri dari para produsen, distributor, dan pengecer serta kelompok tani ini, Rasyid menegaskan akan pentingnya penerapan asas 6 T (tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat tempat, tepat mutu dan tepat harga).

Baca Juga :  Polres Konsel Gelar Apel Pasukan Operasi Keselamatan 2024, Berikut Pelanggaran yang Bakal Ditindak

“Jika kita disipilin terapkan asas 6 Tepat ini, maka permasalahan pada sektor pertanian bisa teratasi dengan baik dan berdampak pada peningkatan produktivitas komoditas pertanian dan bertambahnya pendapatan para petani kita,” sebut Rasyid.

Rasyid juga menghimbau untuk menghindari penyaluran yang tidak terdaftar dalam sistem e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang telah ditentukan lokasinya, dan secara cermat memastikan penerima telah tervalidasi dan terverifikasi serta selalu berkoordinasi dengan BPP setempat, hal ini untuk mencegah terjadinya persoalan kelangkaan pupuk atau penyalahgunaan pupuk bersubsidi.

“Pedomani pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi, bangun komunikasi dengan pihak BPP mengenai jumlah kebutuhan pupuk dan libatkan Bumdes dalam pendistribusiannya, serta bersama-sama mengawasi pihak penyalur hingga penerima dengan prinsip mengutamakan kepentingan petani,” tegasnya.

“Selain itu, untuk seluruh bantuan alat mesin pertanian (alsintan) modern yang ada dalam Gapoktan agar dimaksimalkan pengawasan dan pemeliharaannya dengan sistem pengelolaan bersama bukan bersifat kepemilikan secara individu,” tutup mantan Anggota DPRD Sultra 2 periode ini.

Reporter : Agus 540

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *