Aksi Unjuk Rasa di PT Merbau Berujung Ricuh, Lima Anggota Ormas Tawon Luka-Luka dan Satu Unit Mobil Rusak

Suasana unjuk rasa di PT Merbau Raya yang berujung ricuh

LAYARSULTRA.COM, KONSEL – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Menggugat PT Merbau Jaya Indah Raya melakukan aksi demonstrasi damai di area perusahaan, Sabtu kemarin (24/7/2021).

Kepada sejumlah awak media, Minggu (25/7/2021), Jendral Lapangan Aksi, Tulu menyampaikan bahwa aksi yang digelar kemarin untuk menuntut pihak PT Merbau Raya agar secepatnya menyelesaikan persoalan sistem penyaluran besaran dana plasma secara kolektif dan sesuai dengan hak masyarakat plasma.

Selain itu, pihaknya juga meminta kepada PT Merbau untuk menerapkan eskalasi sistem penerimaan tenaga kerja lokal dari masyarakat sekitar wilayah perusahaan, serta meminta kepada pihak PT Merbau untuk secepatnya menanggulangi persoalan dampak lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas transportasi perusahaan di jalur penghubung Baito-Mowila, juga meminta untuk segera merealisasikan penerapan dana CSR demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

“Aksi kemarin kami lakukan sebagai bentuk kekecewaan kami terhadap perusahaan yang kurang merespon untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada di tengah masyarakat yang disebabkan oleh pihak perusahaan,” ungkapnya.

Aksi unjuk rasa damai yang digelar di dekat kawasan PT Merbau pada Sabtu kemarin tiba-tiba berubah menjadi ricuh yang diduga akibat adanya tindakan represif dari pihak perusahaan dengan mengerahkan seluruh karyawannya untuk menghadang massa aksi dan melakukan penyerangan.

Baca Juga :  Terkait Pengganti Senawan, Pihak DPRD Konsel Masih Menunggu SK dari Gubernur Sultra

Akibatnya, sebanyak 5 orang massa aksi yang merupakan anggota ormas Tamalaki Wonua Ndolaki (Tawon) mengalami sejumlah luka-luka di kepala akibat lemparan batu yang dilakukan oleh karyawan PT Merbau serta satu unit mobil sound mengalami kerusakan.

Atas insiden penyerangan tersebut, Tulu yang juga merupakan Ketua Tawon Distrik Laeya sangat mengecam keras atas tindakan represif yang dilakukan oleh karyawan PT Merbau kepada peserta aksi unjuk rasa damai itu.

“Kami sangat mengecam atas tindakan brutal yang dilakukan oleh karyawan PT Merbau yang sengaja diperintahkan untuk menghadang. Padahal kami hanya akan melakukan aksi damai untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang menjadi tuntutan masyarakat. Jika perusahaan tidak ada itikad baik kepada kami, maka kami akan kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Tawon Distrik Andoolo Iswan Safar yang turut melakukan aksi damai kemarin. Ia mengecam keras atas tindakan penyerangan yang dilakukan oleh karyawan PT Merbau terhadap anggotanya.

“Saya sangat mengutuk atas tindakan penyerangan tersebut yang menyebabkan lima anggota Tawon mengalami sejumlah luka-luka. Saya meminta kepada Direktur PT Merbau untuk meminta maaf dan menyelesaikan persoalan ini. Jika tidak, maka kami akan kembali melakukan demo besar-besaran dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi,” ucapnya.

Baca Juga :  Usai Gelar Perkara di Polda Sultra, Aspul Minta Pelaku Pengancaman Terhadap Dirinya Segera Diproses Hukum

(Redaksi) 2903

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *