LAYARSULTRA.COM, KONAWE – Sebanyak 51 pelajar putra dan putri mengikuti Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) yang digelar oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Konawe, bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (16/10/2021).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh 7 Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Konawe, diantaranya yakni Ponpes Salsabila, Ponpes Al Mujahidin, Ponpes Al Ikhlas, Ponpes Al Anshar, Ponpes Nurul Huda, Ponpes Al Munawwarah, dan Ponpes Tazkiyatuz Zahro At-Tolaki.
Ketua PC IPNU Kabupaten Konawe Ahmad Zainul Abidin mengatakan, Makesta kali ini diikuti 51 peserta yang terdiri dari 21 orang calon anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan 30 calon anggota Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
“Kegiatan Makesta ini diselenggarakan selama dua hari yang harus diikuti secara penuh oleh peserta. Dan seperti biasanya peserta diberikan materi dasar untuk memperkuat pondasi NU, dari materi tentang Aswaja ala NU, NU, IPNU, IPPNU, keorganisasian dan ditambahkan satu materi tentang kesehatan,” jelas Zainul.
“Selain itu, ada juga kegiatan di luar ruangan untuk menghindari kejenuhan peserta. Kami agendakan kegiatan out door dengan jelajah dan accoustic music di malam terakhir kegiatan,” imbuhnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19, panitia telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Kami tetap menerapkan protokol kesehatan kepada seluruh panitia dan juga peserta, mulai dari pengecekan suhu tubuh, wajib pakai makser dan hand sanitizer serta menjaga jarak,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Sultra Rekan Safrun Loga dalam Apel Pembukaan Makesta menyampaikan, kegiatan ini merupakan tahap kaderisasi pertama dalam organisasi IPNU dan IPPNU.
Dan sebagai badan otonom organisasi NU, kegiatan Makesta ini diharapkan dapat mencetak kader-kader yang mampu menghidupkan NU di tengah masyarakat.
“Ini kegiatan kaderisasi di organisasi anaknya NU tingkat pelajar. Maka, Makesta harus dapat mencetak generasi yang bisa menghidupkan NU di ranah Kabupaten Konawe,” ucap Rekan Safrun.
“Karena Makesta merupakan bagian dari jenjang kaderisasi NU yang pertama di kalangan pelajar. Oleh karena itu, Makesta harus bisa melahirkan serta menjadikan generasi penerus kepengurusan NU di masa mendatang,” tambahnya.
Agar Makesta dapat berhasil sesuai harapan, Safrun meminta kepada para pengurus IPNU dan IPPNU serius mengelola potensi kader sehingga dapat menghasilkan kader NU yang militan.
“Kader NU juga harus dilatih untuk kreatif, mandiri dan produktif agar mampu mewujudkan kemandirian organisasi,” pesannya.
Di tempat yang sama, Sekertaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Konawe Ustadz Nur Kholiq dalam sambutannya mengatakan, target utama dari pelaksanaan Makesta adalah untuk mengenal NU secara organisasi, yang meliputi struktur, lembaga dan badan otonom.
”Semoga kita semua siap meneruskan estafet perjuangan organisasi NU, dengan menjaga dan terus merawat eksistensi organisasi sebagaimana semestinya,” kata Pimpinan Ponpes Al Hidayah Konawe ini.
Ustadz Nur Kholiq berharap, kegiatan pembinaan usai Makesta dapat dijalankan, sehingga menghasilkan kader yang bisa memiliki daya cipta lebih menarik dan berwarna dalam syiar nilai-nilai NU bersama IPNU maupun IPPNU.
“Selain itu harus bisa mandiri, dan dapat mengukir prestasi dari sejarahnya sendiri. Dengan begitu, kita semua bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat, terutama di kalangan pelajar,” tutupnya.
(Redaksi/Agus)
826