LAYARSULTRA.COM, KONSEL – Jalan poros yang menghubungkan Kota Kendari – Andoolo tepatnya di Desa Watumerembe, Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami kemacetan dan lumpuh total akibat diblokade oleh ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Watumerembe, Senin (8/11/2021).
Aliansi Masyarakat Watumerembe melakukan blokade jalan untuk menuntut adanya perbaikan jalan yang melintasi Desa Watumerembe, karena sudah bertahun-tahun tak kunjung mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ridal selaku Jenderal Lapangan menyampaikan bahwa jalur ini merupakan tanggung jawab Pemprov Sultra terkait perbaikan dan pembangunan jalan yang menghubungkan antara Kota Kendari dengan Kecamatan Andoolo.
“Dengan kondisi jalan yang berlubang banyak pengguna jalan yang mengalami kecelakaan, khususnya pengendara roda dua tatkala kecelakaan berakibat vatal hingga merenggut nyawa pengendara,” ucapnya.
Ditambahkan oleh Korlap Aksi Bobi, bahwa Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, sehingga kabupaten ini banyak dilirik oleh berbagai investor karena potensi kekayaan alamnya.
“Olehnya itu, tidak ada alasan bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk tidak memperbaiki jalan karena didukung dengan kekayaan alamnya yang melimpah, bahkan Sultra menjadi penghasil aspal terbesar di Indonesia hingga dunia,” ungkapnya.
Orator lainnya Fel YKS menyampaikan permohonan maaf atas nama Aliansi Masyarakat Desa Watumerembe karena aksi yang dilakukan hari ini telah mengganggu perjalan pengguna jalan, namun karena aksi ini merupakan amanat dari undang – undang sehingga perlu dilakukan untuk menyampaikan aspirasi pada pemangku kepentingan.
“Pada aksi unjuk rasa pertama, telah mendapatkan tanggapan hingga terjadi Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Sultra, dimana dalam RDP menyepakati bahwa sepanjang 2 kilometer jalan di Desa Watumerembe akan segera diperbaiki yang dilaksanakan pada bulan Oktober lalu, namun hingga saat ini hasil kesepakatan tersebut tak kunjung direalisasikan oleh Pemprov Sultra,” sebutnya.
“Oleh karena itu, tuntutan kami adalah mendesak Pemprov Sultra melalui dinas terkait untuk segera memperbaiki jalan sesuai hasil RDP dan apabila tuntutan kami tidak segera dipenuhi, maka Aliansi Desa Watumerembe akan kembali memblokade jalan dengan massa yang lebih besar lagi,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, salah satu warga yang enggan ditulis namanya menyatakan sangat mendukung aksi tersebut karena apa yang disuarakan merupakan kepentingan bersama, khususnya pada pengguna jalan dan masyarakat pada umumnya.
“Jalan ini sudah cukup lama tidak mendapat perhatian dari pemerintah sehingga sebelum – sebelumnya sering terjadi kecelakaan hingga menelan korban. Semoga dengan aksi ini pemerintah segera melakukan perbaikan jalan,” harapnya.
(Redaksi)
