LAYARSULTRA.COM, SBB– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) melakukan kerjasama dengan Tim Penggerak PKK dalam pelaksanaan Program Desa Peduli Pemilu di Kabupaten SBB, Maluku, Senin (8/11/2021).
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU (nota kesepahaman) antara KPU SBB dan Tim Penggerak PKK Kabupaten SBB.
Dalam sambutannya, Bupati SBB Timoutius Akerina mengatakan dalam setiap pemilu, baik legislatif, pemilu presiden maupun kepala daerah masih banyak masyrakat yang memilih belum rasional bahkan mereka terlibat dalam politik uang atau money politik dan itu sangat mencederai demokrasi kita.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten SBB menyampaikan apresiasi yang tinggi pada Tim Penggerak PKK dan jajarannya bersama KPU Kabupaten SBB yang pada hari ini melakukan penandatanganan MoU.
“Harapan saya dalam kerja sama ini dapat bersinergi dalam peningkatan partisipasi perempuan dalam pemilu dam pemilihan menjadi momentum bagi perempuan di SBB ini untuk mendukung dan berpartisipasi dalam dunia politik di daerah SBB ini,” kata Akerina.
“Dalam momentum kerja sama ini saya mengajak kepada Tim Penggerak PKK, yang memiliki jajaran sampai ke desa desa agar dapat memaksimalkan program pendidikan pemilihan keluarga perempuan, dalam menyukseskan Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan dengan menggerakkan kader PKK untuk melakukan sosialisasi melalui berbagai kegiatan dan membangun kerja sama dengan ormas dan barepsin yang ada,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua KPU SBB Syarif Hehanusa mengatakan, kesepakatan menandatangani kerjasama untuk Pemilu
2024 ini untuk minimal bisa menjawab semua dan melakukan pemilu dengan baik dan kami harapkan partisipasi 2019 kemarin yang angka 80 persen, mungkin di tahun 2024 nanti partisipasi sudah meningkat 100 persen.
“Kami mengharapkan semaksimal mungkin nanti partisipasi di atas 90 persen ke atas karena setiap pemilu partisipasi selalu naik. Hanya agak menurun itu di Pemilihan Kepala Daerah di tahun 2018 kemarin, partisipasi kita menurun 70 persen dan pemilihan legislatif itu partisipasi naik 80 persen,” ungkapnya.
“Dan kerjasama KPU dan PKK ini untuk menjabarkan atau menggerakan masyarakat terutama ibu ibu karena peran ibu ibu juga sangat penting untuk menyelamatkan hak konsitusi negara dan kami menjadikan PKK ini sebagai mitra utama karena mitra ini bukan para politisi dan tidak ada hubungan dengan politisi, tidak ada indikasi politik bagaimana dan kepada siapa, karena PKK ini adalah organisasi untuk masyarakat, sehingga tidak terkait dengan politik,” tutupnya.
Reporter : Fauzan Palisoa
695