Kondisi ruang kelas yang berantakan akibat ulah orang tak bertanggungjawab
LAYARSULTRA.COM, KONSEL – Sekolah Raudhatul Athfal (RA) Al Azhar (setingkat TK) yang terletak di Desa Mataiwoi, Kecamatan Andoolo Barat, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), dirusak oleh orang tak bertanggungjawab, Kamis (25/11/2021).
Aksi pengrusakan dan vandalisme ini dilakukan dengan cara mencoret-coret dan merobek beberapa foto peserta didik serta merusak alat permainan edukatif yang ada di dalam kelas. Selain itu dinding kantor dan dinding kelas dicoret-coret dan dikotori dengan tinta printer serta papan tulis terdapat gambar dan tulisan yang tak senonoh.
Akibat dari ulah manusia tak beradab tersebut, murid-murid RA Al Azhar terpaksa diliburkan karena keadaan kelas tidak memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
“Hari ini terpaksa sekolah diliburkan karena kami akan menata kembali kelas sehingga dapat dipakai kembali untuk kegiatan belajar mengajar,” ucap Kepala RA Al Azhar, Alfiatun Musyarofah, S.Pd.
Alfiatun mengatakan bahwa barang-barang yang ada di sekolah setelah dilakukan pengecekan tidak ada yang hilang.
“Alhamdulillah tidak ada barang-barang sekolah yang hilang. Ini memang murni pengrusakan. Sementara untuk uang komite, uang tabungan, uang pendaftaran serta file penting sekolah lainnya sudah kami simpan sebelumnya di rumah salah satu guru,” jelas Al, sapaan akrabnya.
Aksi vandalisme ini pertama kali diketahui oleh salah seorang warga Desa Mataiwoi, Agus Triana Jaya. Saat dirinya datang pintu kelas dan pintu kantor telah terbuka dengan kondisi yang berntakan dan penuh coretan.
“Tadi pagi saya datang pintu kelas dan pintu kantor sudah terbuka, gembok pintunya ada yang merusak dan salon (sound system) sudah ada diluar, lalu saya masuk keadaannya sudah berantakan begini,” kata Agus.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Mataiwoi Suparjo sangat menyesalkan atas kejadian itu dan pihaknya akan melakukan penelusuran untuk mengetahui siapa pelakunya.
“Sebagai pemerintah desa kami sangat menyesalkan atas aksi pengrusakan ini, karena selama ini pemerintah desa dan pengelola RA berkomitmen untuk mengembangkan sekolah tersebut,” ungkapnya.
“Dan kami akan melakukan penelusuran terkait motif dan siapa pelaku pengrusakan ini serta kami akan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu agar kejadian ini tidak terulang kembali,” tutupnya.
(Redaksi)
1418