Massa yang tergabung dalam Forum Pemuda Adat Tolaki
LAYARSULTRA.COM, KENDARI – Dinilai lamban dalam menangani kasus pembacokan yang dialami oleh kadernya, Forum Pemuda Adat Tolaki (Fordati) meminta kepada Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mencopot Kapolres Kendari.
Hal itu menjadi salah satu tuntutan yang disampaikan oleh ratusan massa yang tergabung dalam Fordati saat menggelar aksi unjuk rasa damai di pelataran eks MTQ yang berakhir di Polda Sultra, Senin (13/12/2021).
Aksi unjuk rasa damai ini dipimpin oleh jenderal lapangan Ikbal Gunawan, dengan koordinator lapangan Kaisar Kalenggo, Jusmanto, Asdal Lataege, Ali Jon, Hasran Dedi, Bento, Rustam, Istaman, Yayan, Aris Wahab dan Purnama Gilang.
“Kami meminta kepada Kapolda Sultra untuk mencopot Kapolres Kendari atas tidak profesionalnya dalam penanganan dua kasus yang dialami oleh kader kami,” kata Ikbal.
“Sudah satu bulan kami menunggu namun belum ada titik terang kasus ini,” imbuh Kaisar Kalenggo.
Selain itu, Fordati juga meminta Kapolda Sultra untuk mencopot penyidik dalam kasus ini karena dinilai tidak profesional dalam melakukan penyidikan dua kasus yang bersamaan dan diduga telah melakukan tindakan kriminalisasi pada kader Fordati.
Untuk menyelesaikan kasus ini, Fordati meminta kepada Kapolda Sultra dalam waktu 3×24 jam untuk segera memproses dan menangkap pelaku yang telah membacok kadernya.
“Kami juga meminta kepada Kapolda Sultra dalam waktu 1×24 jam untuk segera membebaskan saudara kami atas nama Harmin dan Tato, karena kami yakini tidak terbukti melakukan tindakan seperti yang disangkakan,” bebernya.
Perlu diketahui bahwa Fordati ini merupakan gabungan dari beberapa ormas adat Tolaki, diantara yakni Banderano Tolaki, Ta’awuno Tolaki, Anandolaki Mepekoaso, Pobende Sara Wonua Koltim dan Panglima Kapita Tamalaki.
Seluruh kader ormas adat Tolaki ini tersebar di beberapa daerah seperti di Kota Kendari, Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, dan Morowali.
(Tim Redaksi)
1617