Sosialisasi vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun, di Aula Pemda Koltim. Foto/Supriadin.
LAYARSULTRA.COM, KOLTIM – Untuk mensukseskan vaksinasi massal yang menyasar terhadap anak usia sekolah, Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Timur (Koltim) menggelar sosialisasi vaksinasi anak usia 6-11 tahun, bertempat di Aula Pemda Koltim, Jum’at (21/1/2022).
Kegiatan sosialisasi itu dibuka oleh Pj Bupati Koltim Ir. H. Sulwan Aboenawas, M.Si., serta dihadiri Ketua DPRD Koltim Suhaemi Natsir, S.Pd., M.S., Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa, S.I.K., M.Si., Dandim 1412/Kolaka Letkol Inf. Risa Wahyu Puji Setyawan, para Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, Ketua TP PKK, Camat, Kapus serta Kepala Sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) se- Koltim.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Koltim Sulwan Aboenawas menjelaskan bahwa vaksinasi pada dasarnya memberikan kekebalan secara buatan untuk menghadapi penyakit tertentu.
“Vaksinasi atau yang juga dikenal dengan istilah imunisasi ini telah dilaksanakan sejak ratusan tahun yang lalu,” kata Sulwan.
Dalam sejarah mencatat, vaksinasi cukup banyak menyelamatkan dari jatuhnya korban jiwa akibat adanya wabah penyakit menular.
Vaksin dikenal secara medis pertama kali sejak Edward Jenner berhasil menemukan vaksin penyakit cacar yang mewabah sekitar abad ke- 17. Kemudian menyusul vaksin-vaksin lain seperti campak, polio, difteri, pertusis, tetanus dan lainnya yang hingga saat ini menjadi program imunisasi rutin.
“Kita sudah memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19. Dimana kondisi saat ini jumlah kasus baru mulai menanjak, bahkan menurut perkiraan Kemenkes, kita masih akan menghadapi lagi lonjakan kasus yang cukup tinggi seperti tahun lalu,” jelasnya.
Hal ini diakibatkan merebaknya varian baru Omicron yang lebih menular dari varian sebelumnya. Diperkirakan pada bulan Februari dan Maret kemungkinan dapat mencapai 50-70 ribu kasus perhari.
“Kita patut waspada namun jangan panik, karena Insya Allah dengan gencarnya pelaksanaan vaksinasi bagi semua kelompok sasaran, mudah-mudahan perkiraan itu tidak terjadi, ataupun jika terjadi harapannya tingkat mortalitas tidak sebanyak tahun lalu,” ungkapnya.
“Vaksinasi ini ditargetkan sekitar 12 ribu dosis dan harapan kami semoga kegiatan ini dapat berjalan sukses serta lancar,” imbuhnya.
Perlu diketahui bahwa untuk jenis vaksin yang diberikan kepada anak usia 6-11 tahun adalah jenis Sinovac dan telah melalui uji klinis yang cukup dengan hasil efektivitas vaksin sekitar 96,15 persen. Angka ini jauh melebihi efektivitas pada vaksin usia dewasa yang hanya 65 persen.
Setelah melalui uji klinis, Badan POM telah mengeluarkan rekomendasi jenis vaksin untuk anak usia 6-11 tahun dan diperkuat dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.01.07/Menkes/6688/2021 pada 13 Desember 2021 sebagai dasar pelaksanaannya.
Reporter : Supriadin
Editor : Agus
696