Tangkapan layar video vaksin kosong yang viral.
LAYARSULTRA.COM, KONSEL – Beredarnya video viral suntik vaksin kosong yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) Dr. Wahidin, di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) cukup mengejutkan banyak pihak, terutama para pemangku kebijakan Vaksinasi dan Imunisasi Merdeka Anak.
Peristiwa itu terjadi pada Senin, 17 Januari 2022 di Kelurahan Martubung, Kecamatan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara.
Beberapa media memberitakan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik menjelaskan bahwa penyelenggara vaksinasi adalah Polsek Medan Labuhan dibawah Polres Labuhan Belawan dan kini video viral itu sedang didalami oleh Polres Labuhan Belawan dan Polda Sumatera Utara.
Meskipun tempat kejadiannya jauh dari Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), namun video viral ini sudah ditonton oleh pengguna media sosial dan beredar luas di Whatshapp dan Facebook.
Tentu hal itu dapat menggangu konsentrasi para pegiat Vaksinasi dan Imunisasi Merdeka Anak dalam membangun kesadaran di tengah-tengah masyarakat.
Habil Lambotoe selaku Ketua Relawan Pencegahan Covid-19 Kecamatan Angata, Kabupaten Konsel, mengatakan, walaupun kejadiannya nun jauh di Sumatera Utara sana, namun hal itu bisa saja mengikis kepercayaan masyarakat yang sudah mulai terbangun.
“Olehnya itu, saya selaku pegiat pencegahan Covid-19 menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh video viral itu. Pemerintah justru bermaksud menjauhkan anak bangsa dari kemungkinan paparan Covid-19 melalui vaksinasi atau imunisasi,” ucap Habil, Sabtu (22/1/2022).
Habil yang juga selaku Pemerhati Sosial ini menambahkan bahwa di Kecamatan Angata, pada Rabu 19 Januari kemarin, kegiatan Imunisasi Merdeka Anak yang bertempat di SD Negeri 1 Angata berlangsung sukses.
“Sekarang ini para Kepala Sekolah Dasar se- Kecamatan Angata sedang menjalin komunikasi kepada para Kepala Desa, tokoh masyarakat dan anggota Komite Sekolah untuk kelancaran proses Imunisasi Merdeka Anak,” ungkap Habil.
“Dan tentunya kita tidak ingin masyarakat terecoki pikirannya gara – gara beredar video viral vaksin kosong itu,” imbuh Ketua BPD Desa Aopa ini.
(Redaksi/Agus)

Komentar