LayarSultra.com, Konawe Selatan – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) melalui Dinas Kesehatan menggelar pertemuan Pemetaan dan Analisis Situasi Program Stunting tahun 2022.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dibuka langsung oleh Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe Selatan, Hj. ST. Chadidjah, S.Sos.,M.Si
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Konsel, Sajuddin Idris melalui Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, DR. Adam Azhar Amirullah mengungkapkan, Konawe Selatan memiliki total jumlah anak stunting (pendek dan sangat pendek) sebanyak 2.763 jiwa Dan jumlah keluarga beresiko stunting sebanyak 32.902 KK.
” Pemetaan dan Analisis Situasi Program Stunting tahun 2022 itu diikuti oleh 16 intansi terkait yang masuk dalam Tim Percepatan Penanggulangan Stunting Kabupaten Konawe Selatan, ” Paparnya
Pertemuan ini, Kata Adam, untuk memetakan situasi stunting yang ada di Konawe Selatan, serta menganalisisnya guna mendapatkan data akurat dan terkini.
” kedepannya data tersebut dapat digunakan untuk rencana kerja Instansi terkait baik daerah maupun pusat dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Konawe Selatan,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, banyak kendala yang dihadapi dalam menghadapi penanganan stunting. Salah satunya disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat.
“Olehnya itu pemerintah pusat dan daerah mengambil langkah-langkah dalam menekan jumlah stunting yang mulai bertambah dan ini merupakan program pemerintah pusat yang di giatkan untuk menekan stunting,” ujarnya.
Program pemerintah pusat tersebut telah ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dengan mengambil langkah-langkah strategis seiring dengan sudah menurunya Covid-19 yang menuju pada tahap endemi.
“Dalam penaganan stunting ini pemerintah daerah Kabupaten Konawe Selatan tahun 2022 telah melakukan tahap aksi I dan II yaitu pengumpulan data primer dan sekunder dalam rangka menentukan desa/kelurahan lokus stunting untuk tahun 2023 yang berjumlah 25 desa/kelurahan lokus,” terangnya.
Hal senada diungkapkan Kabid Kesehatan masyarakat Konawe Selatan yang membidangi program stunting Hasryanti mengatakan, pemetaan dan analisis situasi stunting di konsel bertujuan untuk mendeksripsikan faktor penyebab serta besaran stunting.
“Meliputi berbagai aspek dan terdiri dari 64 indikator yaitu 29 indikator layanan esensial (utama) yang secara langsung diintervensi oleh pemkab Konsel. Targetnya konsel 2030 bebas stunting,” ujarnya.
Laporan : Akbar
347