Pengurus KONI Kabupaten Koltim saat dilantik pada 23 Maret 2022 oleh KONI Provinsi Sulawesi Tenggara
LAYARSULTRA.COM, KOLTIM – Isu dualisme kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mencuat beberapa waktu belakangan ini.
Padahal kepengurusan KONI Kabupaten Koltim yang sah baru berjalan sekitar 7 bulan sejak dikukuhkan kepengurusannya.
KONI Kabupaten Koltim selama ini dipimpin oleh Ketua Muhammad Juniardi Majid dan Sekretaris Andi Asri yang telah dilantik di Ball Room Hotel Zhara Kendari, oleh Pengurus KONI Provinsi Sulawesi Tenggara pada Rabu, 23 Maret 2022.
Pelantikan Ketua serta pengurus KONI Kabupaten Kolaka Timur Masa Bakti 2022 – 2026 ini ditandai dengan penyerahan Pataka lambang KONI Kabupaten Kolaka Timur serta dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pengukuhan.
Juniardi Majid mengatakan bahwa isu yang beredar terkait dualisme KONI Kabupaten Koltim baru diketahui beberapa hari lalu saat mendapatkan informasi penerbitan SK Karateker KONI Koltim oleh pihak provinsi.
“Saya juga baru mendengar kabar bahwa ada SK karateker yang turun dari provinsi beberapa hari lalu, namun kami juga masih mencari kebenarannya sembari melakukan komunikasi dengan beberapa pihak terkait atas apa yang terjadi,” kata Juniardi saat diwawancarai awak media pada Jumat (21/10/2022).
Juniardi juga mengatakan bahwa polemik yang terjadi hari ini sangat merugikan para atlit dan cabang olahraga yang telah dipersiapkannya untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.
“Perlu kita ketahui bahwa kami pengurus KONI Kabupaten Koltim telah menyiapkan beberapa keperluan untuk mengikuti kompetisi Porprov di Kota Bau-Bau agar para atlit dapat bertanding semaksimal mungkin untuk membanggakan daerah yang sangat kita cintai ini,” ungkapnya.
Juniardi menambahkan, selama ini pihaknya telah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, setelah terpilih sebagai Ketua KONI Kabupaten Koltim ia telah berkomitmen untuk bekerja dengan tulus dan semaksimal mungkin demi mengharumkan nama daerah di bidang olahraga.
“Setelah saya terpilih hingga dilantik, saya selalu menyampaikan kepada pengurus agar bekerja dengan tulus dan maksimal demi daerah, KONI adalah wadah pengabdian bukan untuk kepentingan pribadi sehingga ini yang menjadi pegangan untuk saya dan seluruh pengurus KONI Kabupaten Kolaka Timur,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris KONI Kabupaten Koltim Andi Asri juga tidak menyangka atas isu dualisme yang beredar, ditambah lagi ia tidak pernah mendapatkan informasi langsung dari pihak provinsi terkait penerbitan SK Karateker tersebut.
“Sebagai sekretaris KONI Kabupaten Koltim saya tidak pernah mendapatkan informasi secara administrasi dari pihak provinsi sehingga isu yang beredar hari ini sangat mengejutkan bagi kami,” ujarnya.
Andi Asri menyampaikan jika benar KONI Provinsi Sultra menerbitkan SK Karateker KONI Kabupaten Koltim maka perlu dipertanyakan regulasi apa yang digunakan dan pelanggaran apa yang telah diperbuat oleh pihaknya.
“Apabila SK Karateker itu benar adanya maka kami hanya ingin menanyakan regulasi yang digunakan itu seperti apa karena kurang lebih 7 bulan kami menjalankan tugas tidak ada satupun pelanggaran yang tertera di AD/ART yang kami langgar,” imbuhnya.
(Redaksi/Ainul) 616