LAYARSULTRA.COM, KONSEL – Pekerjaan Pembuatan Jalan Usaha Tani (JUT) di beberapa titik yang ada di Desa Lalonggombu, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Anggaran Dana Desa tahun 2022 hingga 2024 menuai sorotan dan membuat warga geram hingga angkat bicara, pasalnya jalan tersebut dikerja asal asalan dan tidak sesuai petunjuk juknis.
Selain dikerja secara asal-asalan, warga juga menyebut kepala desa diduga tidak transparan dalam merealisasikan Dana Desa serta tidak memberdayakan masyarakat setempat karena dipihak ketigakan.
“Kepala desa tidak transparansi dalam merealisasikan anggaran dana desa, pelaksanaan pekerjaan tidak melibatkan pemberdayaan masyarakat, pekerjaan JUT semua di pihak ketigakan,” ujar warga.
Merujuk aturan, prioritas penggunaan Dana Desa dilaksanakan melalui swakelola dengan mendayagunakan sumber daya lokal desa, diutamakan menggunakan pola Padat Karya Tunai Desa dan dialokasikan untuk upah pekerja paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari dana kegiatan Padat Karya Tunai Desa sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Rincian Prioritas Penggunaan Dana Desa yang telah ditetapkan tanggal 27 Oktober 2023.
Saat tim investigasi meninjau lapangan, salah seorang tokoh masyarakat Harudin (62) menyampaikan kekecewaannya kepada awak media.
“Ini pekerjaan pembukaan jalan usaha tani anggaran tahun 2022 sepanjang 500 meter, coba liat kondisi jalannya, di kerja tidak karu-karuan, dikerja asal jadi, pembentukan badan jalan pun tidak ada,” ungkap Harudin penuh kecewa.
Menurut Harudin, jalan tersebut telah diperiksa oleh inspektorat, saat tim inspektorat datang bersama kepala desa di lokasi jalan, Harudin saat itu juga berada di lokasi dan sempat menyampaikan kekecewaannya.
“Yang datang saat itu 2 pemeriksa dari Inspektorat bersama Kepala Desa Lalonggombu. Saat itu kami berada di lokasi, kami sangat mengharapkan agar kehadiran mereka pemeriksa tim kabupaten, agar tidak berpihak pada kepala desa. Saya sampaikan pada mereka, pak coba liat kondisi jalan ini, masih agak mendingan sebelum di kerja, saya sampaikan jangan diterima kalau kondisi jalan seperti ini,” ucap Harudin menirukan ucapannya kepada tim pemeriksa waktu itu.
Jalan Usaha Tani yang menghabiskan anggaran Rp. 120.640.480 dari Dana Desa tahun 2022, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, bergelombang, berlubang berbentuk kubangan, dan kondisi di saat hujan tidak dapat dilalui kendaraan baik roda empat maupun roda dua.
Begitupun pekerjaan peningkatan jalan usaha tani yang ada di Dusun IV, masyarakat juga mengaku kecewa. Pasalnya peningkatan jalan di pemukiman yang dikerjakan dengan anggaran Rp. 86.800.000 bersumber dari Dana Desa tahun 2023 tersebut material timbunannya sangat tipis dan tidak dilakukan pemadatan.
Melihat fakta di lapangan dan keluhan dari masyarakat Desa Lalonggombu, Ketua PPWI Konsel Iswan mengaku turut prihatin dan akan membantu masyarakat membuat laporan ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH) dalam waktu dekat ini.
“Setelah melihat langsung di lapangan dan mendengar keluhan masyarakat, saya akan membantu mereka membuat laporan ke pihak penegak hukum untuk dilakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan jalan tersebut yang diduga telah merugikan uang negara,” ujar Iswan.
Sementara Kepala Desa Lalonggombu belum terhubung untuk dilakukan konfirmasi terkait hal ini.
(Tim)
